top of page

Rencana pada strategi trading

Rencana pada strategi trading
Inti dari sebuah rencana adalah strategi. Didalam trading forex inti dari strategi adalah aturan untuk entry dan exit. Hampir semua strategi dalam trading forex mengarah pada 3 jenis, yaitu:
- Breakout, atau dimulainya trend baru setelah konsolidasi atau pergerakan yang cenderung sideway (ranging). Trader biasanya entry setelah harga menembus level-level kunci (support maupun resistance yang kuat).
- Retracement, atau koreksi jangka pendek, tetapi arah trend jangka panjang tidak berubah. Trader biasanya masuk saat koreksi berakhir dengan mengikuti arah trend utama.
- Reversal, atau pembalikan arah trend baik pada jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Trader biasanya entry setelah ada sinyal reversal yang benar-benar valid.
                                                           
Sebuah aturan untuk entry dan exit adalah ketentuan baku mengenai karakteristik pergerakan harga yang bisa membantu Anda mengidentifikasi keadaan yang paling tepat untuk masuk dan keluar pasar. Sinyal adalah suatu kondisi spesifik yang memenuhi semua atau sebagian aturan yang Anda tetapkan sebagai pemicu trading Anda. Jadi rencana untuk entry dan exit harus berdasarkan aturan dan sinyal. Pada artikel ini tidak dijelaskan secara rinci jenis-jenis strategi tersebut, tetapi dicontohkan garis besarnya saja.

Beberapa pertanyaan yang bisa membantu dalam membuat sebuah rencana strategi trading antara lain:

Aturan untuk entry :
1. Apa aturan yang Anda tetapkan untuk entry?
2. Dengan cara apa Anda membuat aturan tersebut?
3. Sinyal trading seperti apa yang akan memicu Anda untuk entry?

Aturan untuk exit :
1. Apa aturan yang Anda tetapkan untuk exit?
2. Sinyal trading seperti apa yang akan memperingatkan Anda untuk segera exit?
3. Bagaimana Anda menentukan target profit pada setiap trade?
4. Apakah Anda menggunakan mekanisme untuk meproteksi profit (misalnya trailing stop)?

Contoh-contoh jawaban:
Aturan untuk entry :
Strategi saya adalah mengikuti arah trend (trend following), oleh karenanya saya akan entry pada arah trend yang sedang terjadi dengan mengacu pada retracement atau koreksi kecil yang terjadi. Metode ini lazim dinamakan moving average bounce. Saya akan entry setelah koreksi berakhir dan harga mulai bergerak sesuai arah trend.

Saya sering trading pada pasangan EUR/USD pada time frame satu jam (H1), dan aturan entry yang saya buat adalah berdasarkan trend pasangan tersebut melalui indikator simple moving average (sma) periode 100 dan 200 pada H1. Saya anggap trend sedang naik (atau turun) jika harga diatas (atau dibawah) kedua garis sma tersebut. Jika sudah diketahui arah trend pada H1, saya akan menunggu setup kedua melalui sma 100 dan 200 pada time frame 5 menit (M5). 

Jika EUR/USD telah retrace (mengalami koreksi) ke arah garis sma 100 pada M5, maka saya tunggu hingga harga berbalik arah kembali atau memantul (bouncing). Saya akan entry buy (atau sell) ketika EUR/USD bouncing kearah atas (atau bawah) dari garis sma 100 pada time frame M5.

Aturan untuk exit :
Jika saya telah masuk buy (atau sell) dan ternyata retracement berlanjut ke arah garis sma 200 (berlawanan dengan posisi saya), saya akan exit pada level 15 pip dibawah (atau diatas) garis sma 200. Biasanya level stop loss dengan metode ini besarnya sekitar 50 pip.
Target profit yang saya tetapkan adalah 50 pip, dan saya akan menggunakan teknik trailing stop setelah profit 15 pip.

bottom of page